Instagram
@haideecare
Phone
081392946266
Email
haideelaundry@gmail.com

Bulu Hewan Peliharaan Bisa Jadi Sumber Alergi dan Penyakit

Diterbitkan Jum'at, 22 November 2024

Alergi adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh manusia terhadap zat tertentu yang seharusnya tidak berbahaya. Reaksi ini dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti pilek, ruam kulit yang gatal, atau bahkan sesak napas. Zat yang memicu respons alergi disebut alergen. Gejala alergi bervariasi, mulai dari bersin-bersin hingga reaksi berat seperti anafilaksis.

Alergi umumnya terjadi pada anak-anak dan bisa mereda seiring bertambahnya usia, meskipun pada beberapa orang, alergi tetap muncul saat dewasa. Jika Anda mengalami gejala alergi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan yang sesuai. Salah satu alergi yang sering terjadi adalah alergi terhadap bulu hewan peliharaan. Alergi terhadap bulu hewan peliharaan memang bisa menjadi masalah bagi beberapa orang.

 

Bulu Binatang Peliharaan

Kucing, anjing, dan hewan peliharaan berbulu lainnya menghasilkan bulu yang terdiri dari serpihan kulit mikroskopis yang menyerupai ketombe, serta protein dari air liur dan urin. Kedua komponen ini dapat memicu alergi dan memperburuk asma.

 

Gejala Alergi Bulu Hewan Peliharaan

  • Dada sesak, mengi, atau kesulitan bernapas
  • Hidung mampet
  • Batuk
  • Eksim
  • Tekanan atau nyeri pada wajah
  • Biduran (bercak merah dan timbul pada kulit)
  • Mata gatal atau berair
  • Pilek
  • Ruam kulit
  • Bersin
  • Pembengkakan yang tampak biru di bawah mata
  • Sering bangun di malam hari

Jika Anda mengalami gejala di atas dan mencurigai alergi bulu hewan peliharaan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

 

Binatang Peliharaan Lain yang Bisa Menyebabkan Alergi

  • Binatang Pengerat dan Kelinci

Bulu dan air liur pada binatang berbulu ini juga dapat memicu reaksi alergi. Urine binatang pengerat seperti tikus dan hamster juga mengandung bahan kimia yang membuat beberapa orang alergi.

  • Burung

Tungau yang hidup di bulu burung adalah alergen yang cukup umum. Debu halus pada kotoran burung juga bisa memicu reaksi.

  • Kuda

Alergi akibat bulu kuda jarang terjadi, namun pada beberapa orang, alergen pada bulu kuda dapat menyebabkan reaksi yang mengancam jiwa, terutama pada anak-anak.

 

Jika Anda memiliki alergi bulu hewan peliharaan, pertimbangkan untuk tidak memelihara hewan berbulu sebagai solusi untuk meredakan alergi. Gejala ringan bisa diatasi menggunakan obat atau salep tertentu, saat Anda merasa gejala semakin berat dan parah maka Anda perlu memeriksa lebih lanjut ke dokter. Gejala reaksi alergi berat terhadap bulu hewan peliharaan dapat mencakup, sebagai berikut:

  1. Asma

Penderita asma dapat mengalami gejala seperti sesak napas, mengi, dan batuk yang parah akibat paparan alergen bulu hewan.

  1. Konjungtivitis Alergi

Konjungtivitis terhadap alergi biasanya terlihat dengan tanda mata gatal, berair, dan merah karena reaksi alergi terhadap bulu hewan.

  1. Dermatitis Alergi

Kulit gatal, kemerahan, dan ruam akibat kontak dengan bulu hewan bisa di sebut sebagai dermatitis dengan alergi.

  1. Rinitis Alergi

Hidung mampet, pilek, bersin-bersin, dan gatal pada hidung mungkin bisa di sebut sebagai tanda alergi ringan, tapi dalam jangka waktu yang cukup lama bisa di sebut sebagai gejala berat yang dinamakan Rinitis Alergi.

  1. Urtikaria

Bercak merah dan gatal pada kulit yang muncul secara tiba-tiba. Bentuknya mirip dengan jerawat punggung atau di gigit oleh tungau. Berwujud ruam merah merupakan salah satu tanda gejala berat alergi.

  1. Anafilaksis (reaksi alergi berat)

Jarang terjadi, tetapi dapat mengancam jiwa. Gejalanya meliputi pembengkakan, kesulitan bernapas, penurunan tekanan darah, dan pingsan.

 

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi reaksi alergi terhadap bulu hewan peliharaan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi alergi terhadap bulu hewan peliharaan:

  • Pembersihan Rutin

Seringlah membersihkan rumah dan area di mana hewan peliharaan berada. Bersihkan debu, bulu, dan serpihan kulit yang mungkin mengandung alergen. Gunakan penyedot debu dengan filter HEPA untuk membersihkan permadani, sofa, dan tempat tidur.

  • Mandikan dan Sikat Hewan Peliharaan

Mandikan hewan peliharaan secara teratur untuk mengurangi jumlah bulu yang menyebar di rumah. Sikat bulu hewan peliharaan di luar ruangan agar bulu yang rontok tidak menyebar di dalam rumah.

  • Pilih Hewan dengan Bulu yang Tidak Menyebabkan Alergi

Beberapa jenis hewan peliharaan memiliki bulu yang kurang mengandung alergen. Misalnya, beberapa ras anjing seperti Poodle, Bichon Frise, dan Maltese dikenal sebagai hewan yang lebih cocok bagi orang yang rentan alergi. Konsultasikan dengan dokter hewan atau ahli alergi untuk memilih hewan peliharaan yang sesuai.

  • Gunakan Penutup Tempat Tidur dan Bantal Anti-Alergi

Gunakan penutup bantal dan selimut yang tahan terhadap alergen untuk mengurangi paparan saat tidur.

  • Konsultasi dengan Dokter

Jika gejala alergi berlanjut atau memburuk, segera konsultasikan dengan dokter. Mereka dapat memberikan saran lebih lanjut dan mungkin meresepkan obat antihistamin atau obat lainnya.

 

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki toleransi yang berbeda terhadap alergen. Beberapa orang mungkin tetap alergi meskipun telah mengambil langkah-langkah pencegahan. Tetap berkomunikasi dengan dokter untuk menemukan solusi terbaik bagi kondisi Anda. Semoga informasi ini membantu!

Rutinlah untuk membersihkan furniture yang sering dijadikan tempat bersantai anabul tersayang. Tak hanya alergi, tungau pun bisa bersarang dengan betah di tempat menumpuknya hewan peliharaan. Rutinlah vakum soft furniture Anda. Tak memiliki waktu dan alatnya saat hendak melakukannya secara rutin? Hubungi Haidee Care saja! Dengan berbagai treatment yang bisa membantu Anda memecahkan masalah Anda ini, dengan harga yang terjangkau tak akan menguras isi dompet Anda, dan hasilnya akan membuat soft furniture Anda seperti baru lagi. Jadi, tunggu apalagi? Hubungi admin Haidee Care sekarang juga yuk!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *